Produksi minyak sawit
Mendukung produksi sawit berkelanjutan
Kami percaya bahwa minyak sawit harus diproduksi secara berkelanjutan. Di setiap perkebunan, kami memiliki kebijakan sosial dan lingkungan yang jelas, serta mengintegrasikan pengembangan bertanggung jawab ke dalam rencana-rencana operasional kami. Selain itu, kami memberikan kontribusi besar bagi perkembangan masyarakat lokal.
Sejak 2004, kami juga menjadi anggota dan mendukung penuh upaya Round Table on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan berupaya agar seluruh perkebunan kelapa sawit kami mendapatkan sertifikasi secepatnya. Sejak 2014, Cargill telah memperkuat komitmennya terhadap kelestarian melalui berbagai inisiatif penting, di antaranya:
- Meluncurkan Kebijakan Minyak Sawit Berkelanjutan untuk membangun rantai pasokan minyak sawit yang terlacak dan transparan, yang sangat berkomitmen untuk tidak melakukan penebangan di lahan yang bernilai konservasi tinggi (high conservation value, HCV) atau area dengan persediaan karbon tinggi (high carbon stock, HCS); tidak melakukan pengembangan di lahan gambut; dan tidak mengeksploitasi hak-hak warga asli dan masyarakat setempat. Kami bekerja sama dan meminta dukungan pemasok, pelanggan, pemerintah, LSM, dan para pemangku kepentingan lainnya guna menerapkan kebijakan ini.
- Memublikasikan perkembangan terbaru terkait rencana kerja kami setiap tiga bulan, agar tercapai rantai pasokan yang benar-benar terlacak dan berkelanjutan. Pada Maret 2017, informasi perkembangan terkini pertama kami tahun ini di antaranya adalah Palm 2020 Roadmap, yang menggambarkan jalan kami menuju rantai pasokan yang 100 persen transparan, terlacak, dan berkelanjutan pada 2020.
- Menjadi penandatangan Sustainable Palm Oil Manifesto pada 2014, yang semakin memperkuat komitmen Cargill untuk tidak melakukan penggundulan hutan, menciptakan rantai pasokan yang terlacak dan transparan, dan melindungi area gambut, serta memberikan manfaat ekonomi dan sosial kepada warga dan masyarakat lokal tempat ditanamnya kelapa sawit.
- Bergabung dengan perusahaan-perusahaan besar lain, pemerintah, dan kelompok masyarakat sipil dari seluruh dunia dalam komitmen untuk menjalankan peran masing-masing untuk memperlambat, menghentikan, dan memulihkan kehilangan hutan global, serta meningkatkan ketahanan pangan bagi semua, menjadi bagian dalam Deklarasi New York tentang Hutan pada KTT Iklim PBB 2014.
Mendukung petani kecil lokal
Petani kecil kelapa sawit memiliki kontribusi besar bagi keberhasilan perkebunan kami. Cargill bekerja sama langsung dengan ribuan petani untuk membantu mereka meningkatkan hasil panen, pendapatan, dan taraf hidup.
Di Indonesia, Cargill menjalin kerja sama erat dengan 21.000 lebih petani kecil di Indonesia untuk mencapai standar RSPO, meningkatkan kualitas tanaman, memaksimalkan hasil panen, dan memperkuat brand di mata masyarakat lokal dan internasional, serta meningkatkan taraf hidup. Per Januari 2016, 24.461 hektare perkebunan petani kecil Cargill telah mendapatkan sertifikasi RSPO. Ini setara dengan 62 persen sertifikasi petani kecil Indonesia.
Melalui kontrak resmi, Cargill membagikan premi dari minyak sawit berkelanjutan bersertifikasi kepada para petani kecil. Pada 2011, petani kecil PT Hindoli menjadi petani pertama di dunia yang menerima premi pertama dari penjualan tandan buah segar bersertifikasi RSPO yang mereka hasilkan.
Kemitraan dengan masyarakat dan petani lokal
Kami bekerja sama dengan para petani kecil dan petani lokal untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas praktik agrikultur dan pertanian. Tujuan kami adalah mendorong kelestarian, meningkatkan hasil panen dan kualitas tanaman, dan akhirnya meningkatkan pendapatan petani kecil di masyarakat tempat kami beroperasi.
- Petani Kecil Kelapa Sawit: Cargill telah memberikan dukungan dan pelatihan kepada para petani kecil kelapa sawit guna mendapatkan sertifikasi RSPO. Kami membuat program resmi untuk memberikan premi minyak sawit dari penjualan produk bersertifikasi RSPO. Petani kecil di Hindoli menerima premi RSPO pertamanya pada 2011, dan pada 2016 menerima lebih dari US$1,9 juta (Rp25.007.014.082) dengan total premi gabungan RSPO/ISCC mencapai lebih dari US$3 juta (Rp309.606.472.491). Para petani kecil di Harapan menerima premi RSPO/ISCC pertama senilai total US$190.000 pada bulan Desember 2015.
- Kebun Pendidikan Kelapa Sawit bersama Institut Pertanian Bogor (IPB): Pada 2012, Cargill mengumumkan kerja sama dengan IPB, salah satu institut pertanian terkemuka di Indonesia, untuk membangun kebun pendidikan kelapa sawit pertama di Indonesia. Itu merupakan kerja sama pertama antara petani kelapa sawit komersial dan institusi pendidikan. Cargill memberikan sumbangan sebesar US$255.000 dalam pembangunan kebun pendidikan ini. Kebun ini menggiatkan dan mengadakan penelitian di sektor perkebunan, pelatihan berkualitas tinggi tentang produksi perkebunan dan pengelolaan sistem pertanian berkelanjutan kepada para mahasiswa, dan menjadi wadah acuan bagi para perusahaan minyak sawit lain dalam hal pengajuan sertifikasi RSPO dan ISPO. Pada Mei 2015, kebun pendidikan ini memanen tandan buah segar kelapa sawit untuk pertama kalinya.
- Cargill tropical palm Learning Academy: Pada 2013, Cargill meluncurkan institusi pendidikan khusus pertama untuk mendidik para profesional di bidang produksi minyak sawit berkelanjutan. Melalui akademi tersebut, Cargill juga memperluas kesempatan magang dan penelitian bagi mahasiswa IPB. Akademi tersebut juga memfasilitasi Program Pengembangan Bakat bagi lulusan baru, dan karyawan dari perkebunan Cargill di Indonesia.
Pandangan Cargill terhadap minyak sawit yang berkelanjutan dan bertanggung jawab
Round Table on Sustainable Palm Oil