Cargill minyak sawit
Cargill tropical palm memproduksi minyak sawit mentah, biji sawit, dan minyak biji sawit berkualitas tinggi dan berkelanjutan, yang ditanam di perkebunan milik sendiri dan diadakan dari petani kecil Indonesia setempat.
Perkebunan kami berbasis di Indonesia – PT Hindoli di Sumatera Selatan, investasi pertama kami di perkebunan kelapa sawit Indonesia dilakukan pada 1996; PT Harapan Sawit Lestari dan PT Indo Sawit Kekal di Kalimantan Barat, diakuisisi pada 2005; dan Poliplant Group yang terdiri dari lima perkebunan bersebelahan yang diakuisisi pada 2014. Seluruhnya, perkebunan kami mencakup sekitar 80.000 hektare lahan tertanami milik perusahaan dan mempekerjakan hampir 18.000 orang.
Cargill juga bekerja sama dengan 21.000 lebih petani kecil dalam produksi minyak sawit mentah berkelanjutan. Cargill mendukung upaya untuk membantu petani kecil ini menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, meningkatkan pemanfaatan lahan, meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman, dan mendorong praktik kerja yang aman dan efisien. Pada 2013, para petani kecil dari perkebunan kami di PT Hindoli memperoleh pendapatan hampir tiga kali lipat rata-rata nasional pendapatan Indonesia.
Sebagai anggota pendiri Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang terbentuk pada 2004, Cargill merupakan pendukung aktif minyak sawit berkelanjutan. PT Hindoli, PT Harapan Sawit Lestari, dan PT Indo Sawit Kekal mendapatkan sertifikasi dari RSPO. Operasi pabrik dan perkebunan pertama di bawah Poliplant Group mendapatkan sertifikasi RSPO pada 2016 dan sertifikasi untuk perkebunan dan pabrik di bawah Poliplant Group sedang berlangsung. PT Harapan Sawit Lestari dan PT Hindoli juga mendapatkan seritifkasi dari International Sustainability and Carbon Certification (ISCC), sementara PT Hindoli juga mendapatkan seritifikasi lagi yakni Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
Pada 2016, lima pabrik minyak sawit di PT Hindoli dan PT Harapan Sawit Lestari mendapatkan penghargaan atas prestasi di bidang pengelolaan lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Perindustrian Indonesia. Pabrik Tanjung Dalam dan pabrik Paku Juang serta River View milik Cargill mendapatkan penghargaan Blue, sementara pabrik Sungai Lilin dan pabrik Manis Mata mendapatkan penghargaan Green pada Indonesia’s Program for Pollution Control, Evaluation and Rating (PROPER) 2016 untuk kategori Agroindustri.
Praktik terbaik lingkungan yang diterapkan Cargill dipuji oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartato di acara Green Industry Awards 2016 tanggal 20 Desember. Pabrik Sungai Lilin dan Tanjung Dalam Hindoli mendapatkan penghargaan tertinggi yakni Level V, atas proses produksi yang berkelanjutan.
Kedua penghargaan tersebut merupakan bukti nyata upaya berkelanjutan Cargill dalam mewujudkan target-targetnya di bidang lingkungan global – menggunakan energi dan air segar secara lebih efisien, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mengambil listrik dari sumber-sumber energi terbarukan - yang semuanya memberikan manfaat ekonomi, lingkungan, dan sosial bagi pelanggan, masyarakat, dan usaha.
*PROPER adalah program tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendorong kepatuhan perusahaan dalam hal pengelolaan lingkungan dan mendorong perusahaan yang sudah memiliki kinerja lingkungan yang baik untuk menerapkan praktik yang lebih bersih lagi. Sistem penilaian PROPER dibagi menjadi lima kategori - Gold, Green, Blue, Red, dan Black, dengan Gold adalah rating paling tinggi yang dapat dicapai oleh perusahaan.
Pandangan Cargill terhadap minyak sawit yang berkelanjutan dan bertanggung jawab
Round Table on Sustainable Palm Oil